Ulasan Film Dua Garis Biru Dan Joker (TEKAD EDITION)

FILM KONTROVERSIAL YANG SUKSES



Dua garis biru merupakan film Indonesia yang mengisahkan kisah percintaan dua anak muda bernama Bima dan Dara yang dipenuhi dengan tawa, canda serta romansa anak sekolahan didukung keluarga serta teman-teman terdekat mereka. Namun keadaan berubah saat hubungan mereka melampaui batas, Dara hamil dan Bima yang masih 17 tahun harus bertanggung jawab. Kekecewaan antara dua keluarga terutama orang tua dapat membuat anda menitikkan air mata.

Akibat perbuatan mereka tersebut, banyak hal baru yang harus Bima dan Dara hadapi mulai dari  dikeluarkan dari sekolah, belajar mencari nafkah, kehilangan kesempatan kuliah, menjadi bahan gunjingan lingkungan sekitar, hingga kehilangan teman merupakan beberapa konsekuensi kehamilan di luar nikah, belum lagi persoalan-persoalan rumit mengenai kehidupan rumah tangga hingga susahnya belajar menjadi orang tua.. Salah satu kalimat menarik yang beberapa kali di ucapkan dalam film ini adalah “melahirkan itu cuma sekali, tapi menjadi orang tua adalah pekerjaan seumur hidup.

Akhir cerita Dua Garis Biru  pun menyampaikan pesan bahwa pentingnya orang tua untuk memberikan sex education pada anak dan menjadi orang tua bukanlah pekerjaan yang mudah.

Berbeda dari film Dua Garis Biru, Joker dikategorikan sebagai film drama thriller yang dark banget, alur cerita Joker sulit ditebak dan menjadi film yang hangat dibicarakan di dunia. Menariknya, banyak juga yang menolak film ini karena dianggap mampu mempengaruhi penonton.

Elemen fantasi dan fiksi masih ada di dalam film Joker ini, namun bumbu konflik yang lebih realistis menjadi salah satu kunci keberhasilan pembangunan karakter dan suasana kelam hingga akhir cerita. Film ini tidak menyuguhkan beragam adegan aksi yang seru, tetapi lebih terfokus ke pada drama kehidupan sebagai masyarakat Gotham yang situasinya tengah tidak kondusif untuk semua orang. Konflik yang lebih bisa dipahami dan dibarengi dengan bagaimana Arthur melihat dunia dan sekelilingnya yang dipengaruhi berat dari kondisi kesehatan mental yang dimilikinya, kita seolah diajak untuk turut jatuh ke dalam kegilaan yang dialaminya sepanjang film berlangsung. Ada rasa simpati lebih besar terhadap karakter Joker kali ini, tetapi juga membuat konflik tersendiri di dalam pikiran Anda bahwa apa yang dilakukan oleh Joker sendiri tidak bisa sepenuhnya dibenarkan.

Tapi perlu diingat, film ini memiliki rating R atau Dewasa, bukan tanpa alasan yang jelas. Berbagai adegan kekerasan dan pembunuhan kerap terjadi sepanjang film berlangsung, dengan satu atau dua di antaranya berakhir brutal sementara yang lain mampu memberikan perasaan tidak nyaman. Disamping itu Joker sendiri memberikan beberapa pelajaran bagi kehidupan kita yaitu jangan meremehkan kesehatan mental dan belajarlah untuk menghargai dan berbuat baik pada orang lain.

Meskipun kedua film ini sempat menuai kontroversi, namun menuai kesuksesan luar biasa saat penayangan. Dirilis pada 2 Oktober lalu, Joker telah secara resmi menduduki peringkat teratas meraih pendapatan tertinggi kategori film dengan rating R atau Restricted dengan nilai pendapatan 785,5 juta dollar AS di box office di seluruh dunia. Sedangkan Dua Garis Biru mencapai lebih dari 2 Juta penonton hanya dalama lima belas hari penayangan dan menjadi film Indonesia terlaris kedua di Tahun 2019. (LINDA)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANDUAN GROOMING DALAM PUBLIC SPEAKING

ALMANAKCUSTOM.ID

Perhumasan Dalam Instansi Corporate PT. EMP Surya Dumai