Strategi Komunikasi Persuasif
Strategi Komunikasi Persuasif
Sebuah proses komunikasi yang dilaksanakan tidak
luput dari berbagai hambatan. Karena itu perencanaan komunikasi bertujuan untuk
mengatasi hambatan agar komunikasi yang dilakukan efektif. Selain itu,
perencanaa komunikasi diperlukan untuk mengimplementasikan program-program yang
ingin dicapai, apakah untuk pencitraan, pemasaran, penyebarluasan gagasan,
kerjasama atau pembangunan infrastruktur komunikasi. Rogers (1982) memberi
batasan pengertian strategi komunikasi sebagai suatu rancangan yang dibuat
untuk mengubah tingkah laku manusia dalam skala yang lebih besar melalui
transfer ide-ide baru. Seorang pakar perencanaan komunikasi menyatakan
“Strategi komunikasi adalah kombinasi yang terbaik dari semua elemen komunikasi
mulai dari komunikator, pesan, saluran (media), penerima sampai pada pengaruh
(efek) yang dirancang untuk mencapai tujuan komunikasi yang optimal (Cangara,
2015). Pemilihan strategi komunikasi merupakan langkah yang krusial dan
memerlukan penanganan secara hati-hati dalam perencanaan komunikasi, sebab jika
pemilihan strategi salah atau keliru maka hasil yang diperoleh bisa fatal dan
mengakibatkan kerugian dari segi waktu, tenaga dan materi. Oleh karena itu
strategi merupakan suatu rahasia yang disembunyikan oleh perencananya.
Strategi komunikasi persuasive merupakan perpaduaan
antara perencanaan komunikasi untuk mencapai suatu tujuan, yaitu mempengaruhi
sikap, pendapat, dan perilaku seseorang/audiens. Strategi yang digunakan harus
dapat mencerminkan operasional taktis seperti siapa sasarannya, apa pesan yang
disampaikan, mengapa harus disampaikan, dimana lokasi penyampaian pesan, serta
apakah waktu yang digunakan sudah tepat. (Soemirat, dkk, 2004: 30)
Melvin L. De Fleur dan Sandra J. Ball-Roceach
mengemukakan beberapa strategi komunikasi persuasif (Soemirat, dkk, 2004:
29-40):
1. Strategi Psikodinamika
Strategi ini dipusatkan pada faktor emosional dan
atau faktor kognitif dengan pesan persuasi. Dalam hal ini menggunakan pesan
persuasi untuk menyatakan emosional, selain itu dapat pula menghubungkan
pembangkit emosional dengan bentuk-bentuk prilaku tertentu. Salah satu
asumsinya adalah bahwa faktor-faktor kognitif berpengaruh besar pada perilaku
manusia. Oleh karena itu faktor-faktor kognitif dapat diubah, maka prilaku pun
dapat diubah pula. Pandangan psikodinamika tentang perilaku menekankan pada
aspek kekuatan pengaruh pada faktor-faktor perilaku, konsisi, kenyataan, dan
kekuatan dalam diri individu yang membentuk perilaku.
2. Strategi persuasi sosiokultural
Asumsi pokok dari strategi komunikasi sosiokultural
adalah bahwa perilaku manusi dipengaruhi kekuatan luar diri individu. Esensi
strategi ini adalah bahwa pesan harus ditentukan dalam keadaan consensus
(dorongan yang besar) bersama. Oleh karena itu pesan seharusnya ditunjukan dan
didukung oleh kelompok yang relevan. Strategi ini sering sekali digunakan
bersama dengan tekanan antarpesona untuk kompromi yang maksudnya kombinasi
antar pesan melalui media dan individu dapat bertukar.
3. Strategi The Meaning Construction
Berawal dari konsep bahwa hubungan antara pengetahuan dan perilaku dapat dicapai sejauh apa yang diingat. Pengetahuaan merupakan “pengertian” bagi objek realitas dunia yang telah membentuk individu melalui proses sosialisasi. Orang belajar untuk menerima pengertian melalui simbol-simbol, untuk berbagai kejadian di alam dan hubungan sosial. Selanjutnya tulisan membawa kesempatan baru bagi tambahan pengertian. Kini, media menyediakan saluran yang cepat untuk penduduk dengan tujuan yang sengaja untuk membentuk pengertian. Saluran digunakan untuk memberikan informasi yang hendak membentuk, monitor, atau memodifikasi pengertian pengalaman orang, mulai produk komersial sampai kebijaksanaan politik. Asumsi utama strategi ini bahwa pengetahuaan dapat mengubah perilaku. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa strategi ini dicirikan oleh “belajar-berbuat” (learn-do). Penggunaan “makna/pengertian” dalam kampanye, periklanan, dan lainnya dicoba secara terus menerus dalam persuasi.
Contoh kasus strategi komunikasi persuasive di PT.
BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang Padang dalam meningkatkan jumlah debitur.
Strategi komunikasi persuasive pertama yang
digunakan oleh PT. BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang Padang adalah Salah satu
strategi persuasif yang digunakan oleh PT. BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang
Padang adalah dengan menggunakan pendekatan secara emosional. Pemasar kredit
sebagai persuader harus dapat mengutarakan pesan persuasif baik secara rasional
maupun menyentuh aspek emosional dari calon debitur. Dengan cara rasional
komponen kognitif pada diri calon debitur dapat dipengaruhi. Aspek kognitif
dimana pemasar kredit memberikan ide-ide ataupun pemikiran yang baru kepada
calon debitur akan terbentuknya suatu keyakinan bahwa dengan mengikuti program
kredit di PT. BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang Padang merupakan suatu cara bagi
mereka untuk mendapatkan modal atau dana untuk meningkatkan usaha mereka.
Strategi kedua yang digunakan oleh PT. BNI (persero)
Tbk Kantor Cabang Padang adalah Strategi dengan Pendekatan Sosial. Strategi
persuasif dengan pendekatan sosial (sosiokultural) menjelaskan bahwa perilaku
manusia dipengaruhi oleh kekuatan luar dari individu. Ini merupakan salah satu
strategi yang digunakan pemasar di dalam meningkatkan jumlah debitur. Perilaku
dari calon debitur dipengaruhi faktor lingkungan, seperti lingkungan keluarga,
lingkungan masayarakat, lingkungan sesama teman maupun lingkungan kerja. Faktor
lingkungan seperti ini harus dapat diperhatikan pemasar sebelum mempersuasif
calon debitur. Strategi ini dapat dikatakan referensi, dimana pemasar biasanya
mendapatkan referensi dari teman maupun keluarganya.
Strategi terakhir yang digunakan oleh PT. BNI
(Persero) Tbk Kantor Cabang Padang adalah strategi dengan Memberikan
Pengetahuan Tentang Perusahaan. Strategi ini berawal dari konsep dimana
hubungan antara pengetahuaan dan perilaku dapat dicapai sejauh apa yang
diingat. Pemasar berupaya memberikan pengetahuan-pengetahuan mengenai PT. BNI
(Persero) Tbk Kantor Cabang Padang kepada calon debitur. Selain itu dengan adanya
pengetahuaan yang diterima calon debitur melalui lingkungan sekitar maupun
berita-berita yang beredar menimbulkan suatu pemahaman dibenak masyrakat ialah
PT. BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang Padang berbeda dengan bank lainnya. Pada
strategi ini pemasar berupaya memanipulasi suatu makna, untuk lebih dapat
memberikan pengertian yang mudah dimengerti dan dipahami calon debitur. Pemasar
memberikan perumpamaan-perumpamaan terhadap suatu makna tanpa mengurangi arti
dari pengertian itu sendiri.
Sumber:
Pertiwi, Dian. Januari-Juni 2019. Strategi
Komunikasi Persuasif Dalam Meningkatkan Jumlah Debitur Di PT. BNI (PERSERO) TBK
Kantor Cabang Padang. Jom FISIP Vol.6. 7-8
Hanana, Alnana dkk. Januari-Juni
2017. Strategi Komunikasi Persuasif Dalam
Menciptakan Masyarakat Sadar Wisata Di Kawasan Wisata Pantai Padang, Kota
Padang. Jurnal Ilmu Sosial Mamangan, Vol.6, No. 1, 36-37
Komentar
Posting Komentar